5 Kelemahan Sektor UMKM yang Menjadi Fokus Kadin Indonesia
(sumber gambar:
https://ekbis.sindonews.com/read/1270672/34/bi-terus-mendorong-pengembangan-umkm-1514970586)
Dibalik kemampuan sektor Usaha Mikro Kecil
Menengah atau UMKM bertahan terhadap tekanan krisis global, sektor ini juga
memiliki banyak keterbatasan. Dan keterbatasan ini pula-kemudian yang menjadi
fokus perhatian Kadin Indonesia untuk
dibenahi. Karena pembenahan sektor UMKM adalah langkah strategis menuju
pertumbuhan ekonomi masyarakat yang merata.
Sektor UMKM di Indonesia setidaknya
menyumbangkan sekitar 60,3% Pendapatan Domestik Bruto atau PDB. Angka ini jelas
menunjukkan bahwa UKM atau UMKM memiliki tingkat dominasi tinggi sebagai
penggerak ekonomi nasional. Dan karena itu segala bentuk hambatan dan kelemahan
sektor ini memang membutuhkan perhatian yang ekstra.
Kelemahan UMKM di Indonesia yang Menjadi Fokus
KADIN
Meskipun menjadi mayoritas penyumbang PDB
negara, sektor UMKM tak lepas dari berbagai rintangan dan hambatan sepanjang
waktu. Kesulitan untuk mengakses permodalan adalah salah satu hambatan utama
yang cukup memberatkan. Karena skalanya yang kecil, belum banyak perbankan yang
secara terbuka memberi kemudahan ekstra bagi permodalan UMKM.
Selain permodalan, regulasi kebijakan
pemerintah pada beberapa bidang juga dianggap belum sepenuhnya berpihak kepada
UMKM. Derasnya laju impor untuk produk-produk yang sesungguhnya mampu
diproduksi oleh anak negeri melalui UMKM, adalah contoh lain dari hambatan
jenis ini.
Lalu apa saja hambatan dan kelemahan lain dari
potensi tumbuh kembang UMKM di Indonesia yang menjadi fokus perhatian KADIN? Berikut akan kita bahas
satu-persatu.
Akses Permodalan yang Terbatas
Bagaimanapun juga, akses untuk mendapatkan
modal adalah hambatan utama yang dinilai sebagai faktor lambatnya tumbuh
kembang UMKM di Indonesia. Institusi lembaga permodalan seperti perbankan masih
menerapkan aturan yang cukup ketat terkait permodalan UMKM.
Pada dasarnya hal ini memang upaya antisipatif
perbankan untuk mencegah kredit macet.
Namun di sisi yang lain, ini juga membuat pertumbuhan UMKM menjadi mandeg.
Kebijakan Pemerintah yang Belum Sepenuhnya Berpihak
Sudah disampaikan sebelumnya bahwa seringkali
terjadi benturan kepentingan dan realitas antara keinginan untuk memajukan UKM
dan kebijakan yang ada. Ketika masyarakat membutuhkan pasar yang sehat guna
menyalurkan produk mereka kepada konsumen domestik. Pada saat yang sama, keran
impor justru dibuka lebar oleh pemerintah.
Hal ini kemudian menjadi fokus perhatian Kadin
Indonesia pula, bahwa bagaimana kemudian kebijakan yang dikeluarkan oleh
lembaga pemerintah dapat sinkron dengan upaya memajukan UMKM. Tanpa dukungan totalitas dari kebijakan
pemerintah, rasanya agak sulit untuk memperjuangkan UMKM menuju harapan
pertumbuhan yang diinginkan.
Kurangnya Tenaga Ahli
Produk yang diproduksi oleh UKM rata-rata
adalah industri rumahan yang masih sangat minim sentuhan tenaga ahli. Secara sales, produk seperti ini mungkin memang
dapat dijual dan diterima oleh konsumen. Namun untuk berkembang lebih jauh,
tenaga ahli yang memiliki kualifikasi di bidangnya tentu mutlak dibutuhkan.
Kompetisi yang Tidak Sehat
Sebenarnya kompetisi dalam bisnis adalah
sesuatu yang sifatnya lumrah. Namun kompetisi yang tidak sehat justru akan
membuat daya saing sektor UKM kadang menjadi terpuruk. Hal ini erat kaitannya
dengan regulasi aturan yang memungkinkan industri besar mengintervensi UMKM dari
sisi akses pemasaran, batasan kuota produksi dan lain semacamnya.
Manajemen Tenaga Kerja yang Masih Tradisional
Umumnya pada industri dengan segala UMKM,
manajemen tenaga kerja atau buruh masih bersifat sangat sederhana. Ini memang
memudahkan proses produksi dan mempersingkat rantai hierarki. Namun pada waktu
yang bersamaan, ini juga kadang membuat langkah untuk berkembang menuju
industri besar menjadi terkendala.
Secara umum lima kelemahan UMKM ini adalah
unsur-unsur yang membutuhkan perhatian signifikan. Dengan membenahi unsur-unsur
ini dengan metode yang tepat dan terarah, Kadin
Indonesia optimis bahwa pertumbuhan UKM sebagai urat nadi ekonomi mayoritas masyarakat Indonesia, akan tumbuh
lebih pesat di masa mendatang.
Belum ada Komentar untuk "5 Kelemahan Sektor UMKM yang Menjadi Fokus Kadin Indonesia"
Posting Komentar